Rabu, 08 Februari 2012

namaku ketemu di kantor kecamatan

ARIFIARTININGSIH, 16 huruf itu terangkai menjadi sebuah nama yang diberikan bapakku 18 tahun yang lalu, tidak ada yang istimewa memang, aku sendiri tak pernah tau apa arti dibalik nama itu, tapi aku mau mencari tahu...
ketika aku berumur belia yaa sekitar SD gitu aku sangat suka dengan namaku, aku selalu menuliskannya menjadi tiga bagian Ari Fiarti Ningsih yaa setahuku namaku memang begitu penulisannya karena aku berpedoman pada rapor SDku dulu, tetapi ternyata salah, guru-guruku mengaku agak kesulitan ketika mengeja namaku mungkin nama Fiarti itu masih jarang, mereka sering kali salah mengucap menjadi Fiati atau malahan Fitria, yang pertama kali komplein dengan namaku adalah guru kelas enam yang bernama pak paijo, beliau bertanya sebenarnya penggalan namaku yang jelas itu gimana si? aku yaa menjawab dengan polos setahuku saja, Ari Fiarti ningsih begitu setahuku, pak paijo menuliskan namaku di rapor kelas enamku dengan tulisan Arifi artiningsih dan aku protes tetapi beliau juga bingung yang jelas yang mana dan pada akhirnya beliau memintaku menbawa akta kelahiran kesekolah untuk membenarkan nama, untuk pertama kalinya aku membawa akta kelahiran ke sekolah dan untuk pertama kalinya juga aku melihatnya. dan ternyata yang tertulis disitu namaku hanya satu nama ARIFIARTININGSIH, jadi selama ini yang aku tulis itu salah ada seberkas kekecewaan dalam dada, karena aku suka namaku yang terbagi menjadi tiga. aku langsung ngomel tanya pada bapak sebenarnya yang benar itu seperti apa, bapakku tertawa lhawong nama kok dipermasalahkan begitu katanya aku jadi semakin sebal dan tak pernah menanyakannya lagi, bapakku berkata kalau itu adalah kesalahan dari yang membuat akta yang benar namaku terpisah menjadi dua bagian Ari Fiartiningsih begitu, entahlah waktu itu aku merasa sedikit lega padahal aku nggak tahu juga kalo bapak bilang kaya gitu cuma biar aku seneng doang haha.

dan mulai saat itu aku membiarkan nama itu menjadi satu, SD, SMP, SMA, hingga sekarang, nama yang sulit dieja karena satu kesatuan diwaktu perkenalan pasti setiap kali guru baru memanggilku mereka kesulitan tak jarang mengulang beberapakali dengan pelan dan aku segera membetulkannya.

aku sudah terbiasa dengan namaku yang satu kesatuan itu, hingga kini, aku jadi mengerti ada sesuatu yang berbeda di baliknya, pasti ada. harusnya namaku masuk rekor muri karena merupakan nama panjang tanpa jeda hehe.

kita tinggalkan permasalahan namaku yang tanpa jeda dan susah di eja, sekarang permasalahannya adalah arti dibalik nama tersebut seperti dhawuh kanjeng nabi sendiri bahwasanya Dari Abu Darda bahwa Rasulullah pernah bersabda’: “Sesungguhnya kalian akan dipanggil dengan nama kamu dan nama bapakmu pada Hari Kiamat nanti, maka dari itu pilihlah nama-nama yang baik bagimu”. (HR Abu Dawud). disini arti nama menjadi begitu penting bagiku, mengingat bahwa namaku tidak ada bau islamnya sama sekali aku kembali menanyakan pada bapak tentang namaku ini.

sebenarnya apa si arti dari kata arifiartiningsih ini? dan ternyata bapakku sendiri tak mengetahuinya, aku sempat menanyakan kepada Alm mbah kakung semasa beliau masih ada dan begini jawabannya. arifi barasal dari kata arif yang berarti bijaksana, arti berasal dari kata arta yang merupakan bahasa jawa yang berarti uang sedangkan ningsih yang merupakan bagian dari namaku paling njawani ini merupakan saduran dari kata ning yaitu panggilan untuk anak perempuan dan sih berasal dari kata asih yang berarti mengasihi. jadi arifiartiningsih berarti perempuan yang bisa mengatur uang dengan bijaksana dan mempunyai sifat welas asih itu kata mbah kakung.

aku menanyakan kepada bapak, lha kalo bapak nggak tahu artinya kenapa bapak memberiku nama ini? beliau menjawab dengan bercerita. bapakku adalah seorang kaur pemerintahan di desaku, sebagai perangkat desa beliau seringkali berurusan di kecamatan entah rapat atau sekedar mengurus KTP masyarakat, dulu ketika sku belum lahir di dunia ini beliau pernah rapat di kecamatan, pada masa itu aku masih berada dalam kandungan ibu, beliau menjumpai seorang pegawai perempuan yang memakai jilbab, pada masa itu masih sangat jarang wanita yang berjilbab dan setelah bapak mengetahui nama dari pegawai wanita itu ternyata Ari Fiarti Dwi Rahayu bapak ingin memberi nama anaknya yang masih dikandungan ini dengan nama itu, bapak ingin anak yang nantinya lahir bisa menjadi wanita muslimah seperti ibu pegawai kecamatan itu. jadi akhirnya bapak memberiku nama AriFiarti sesuai nama ibu pegawai kecamatan itu, sedangkan ningsih mengambil dari nama belakang ibuku yang bernama Ruminingsih nama pemberian kakungku.

yaaaa, walaupun namaku adalah nama yang kasarannya mungut di kantor kecamatan tetapi aku yakin ada berjuta makna dan harapan yang tersimpan di baliknya, bapak pasti ingin anaknya ini menjadi wanita baik seperti ibu pegawai kecamatan itu bahkan lebih aamiin. semoga nama ini akan membawaku pada kebaikan dan senantiasa menjadi doa dalam setiap nafas, doa yang baik tentunya.


man jadda wajada :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Alamanda Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template