Jumat, 23 Maret 2012

Hari Yang ..... Warnawarni

0 komentar
Selamat pagi :)
         Aku sependapat dengan apa yang dikatakan bang Tere Liye bahwasanya Bagiku waktu selalu pagi. Diantara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi menyesakkan terlewati, malam-malam panjang, gerakan tubuh rasah, kerinduan, dan helaan nafas tertahan berlalu berganti semangat baru.

       Pada saat menulis coretan ini waktu semakin menjauh dari terangnya matahari, pada waktu menulis coretan ini, ada dua titik dilangit muncul berkerlip indah. yaa waktu beranjak malam, dan malam ini aku ingin meletakkan sepotong episode tentang hari ini, hari yang warna-warni.
Kegiatanku hari ini dimulai ketika salah seorang teman mengajakku olah raga bersepeda, jam setengah delapan tepat kita berdua keluar asrama dengan rona semangat di wajah. Seperti biasa aku dengan oren dan temanku (noora) dengan sepeda pinjaman teman. 
Kita menyusuri jalan sepanjang selokan mataram Yogyakarta, berniat menyusul teman-teman LPM (Lembaga Pengabdian masyarakat) yang sedang mengadakan acara funbike sedari tadi pagi, kita berjalan lurus masih menyusuri selokan mataram hingga sampai babarsari. Kata noora ada salah satu anggota LPM yang akan menjemput di jembatan babarsari, jembatan dengan view yang mengagumkan untuk ukuran hiruk pikuk kota Yogyakarta. 
Babarsari Bridge

      Kita langsung melanjutkan perjalanan tanpa memperdulikan jembatan ini, padahal kata salah satu anggota LPM kita disuruh kasih kabar kalo uda sampe jembatan ini, tapi kita terus mengayuh menyusuri saluran selokan mataram, hingga pada akhirnya kita mulai sadar kalo kita sudah beranjak terlalu jauh. kita mengayuh sepeda luruuuus terus belok kanan dua kali terus belok kiri satu kali sampe ke jalan sepi demangan babarsari. berhenti sejenak, sepertinya kita kesasar begitu yang ada dalam pikiran kita. dan saat itu pula ada telepon dari salah satu anggota LPM kalo mau di jemput, ternyata tadi yang dimaksud jembatan itu ya jembatan babarsari. OMG !!! Ya Rabb kita kejauhan, ayo balik !! akhirnya kita putar haluan menuju tempat yang di maksud yaitu tempat pemancingan Pandan Wangi. jalan menuju lokasi adalah turunan yang limayan curam, aku tetap mengendarai oren yang ternyata remnya blong, Masya Allah berasa meluncur tanpa batas, aku mulai kehilangan keseimbangan, aku mencoba menghentikannya dengan memijakan kaki di tanah dan alhasil aku ambruk dan kedua tanganku terluka karena menumpu pada bebatuan. noora yang berada di belakangku berteriak dan tertawa bersama sorakan bapak-bapak pekerja batu gunung di ujung kiri jalan. Aku meringis kesakitan, aduuuuh ini perih. bukannya nolongin malah diketawain, aku memutuskan untuk menuntun oren menuruni jalan itu sembari tertawa dan meringis kesakitan. 
          sampai di bawah ternyata ada aliran sungai yang jernih, sontak kita berdua menjadi pusat perhatian teman-teman LPM, waaah jadi malu deh haha. beberapa diantara mereka mengajak aku dan noora ke sebrang sungai tapi kami masih enggan, capek pengen istirahat dulu. kita duduk di sebuah batu tanggung dipinggir sungai. nggak enak juga gabung bareng mereka soalnya kita bukan anak LPM. tapi akhirnya setelah di jemput Taqiya dan mb nina ke seberang kita mau nyebrang gabung sama mereka. Kebetulan sedang ada game kelompok, memindahkan air dari sungai dengan estafet pake botol yang dibolongi bagian tangahnya. sepertinya mereka menikmatinyaa, dan tiba ketika mereka hendak makan aku dan noora memutuskan untuk tidak ikut serta naik ke bukit sebelah sungai untuk makan nggak enaklaah kita kan nggak ikut iuran, kita menyusuri pinggiran sungai, menyebrang hingga memutuskan untuk balik lebih dulu.
        kita menuntun sepeda menaiki jalan dimana tadi aku sempat terperosok, ooohhh capeknyaaa, hingga sampai di jalan raya kita kembali mengayuh sepeda dengan tenaga yang masih tersisa. ketika melewati jembatan babarsari kita memutuskan untuk berhenti beristirahat menaiki jembatan panjang itu, benar saja ketika kita turun, memarkir sepeda dan menaiki jembatan, kita langsung dapet feel yang aku rasaa tidak terlalu buruk. dari atas sini kita bisa melihat merapi dengan kanopi awan tebal di separuh badannya yang mengagumkan, kita bisa melihat aliran sungai yang jernih dan indah, kita juga bisa melihat langit luas. merasakan desahan angin yang bertiup menyibak jilbab dan menyentuh lembut wajah yang berkeringat. what a beautifull view !!!. makan ice cream sambil duduk di bagian jembatan yang teduh akan pohon rindang, berlari sepanjang jalan dengan merentangkan tangan, melepas penat, ini indah.
     setelah cukup lama berada di jembatan, aku dan noora memutuskan pulang dan berencana untuk berenang. sebelum ke asrama kita menyempatkan diri untuk sarapan di warung deket asrama. setelah itu sampai asrama langsung menyiapkan peralatan, ngajak isna dan cabut ke kolam renang deket STIE YKPN. sampai di kolam renang tak sabar karena bau kaporit yang sudah menusuk. tapi kita kecewa karena hari ini tanggal merah jadi tidak ada kolam renang khusus wanita, hari ini dibuka untuk UMUM, yang artinya cowok-cewek campur, oh noo, aku langsung nggak mau. dan kita akhirnya pulang, di jalan mampir kedai ice cream, isna beli ice cream sampai asrama makan ice cream sampai pusing, nek, dan mual.
      puas makan ice cream aku mandi, selesai mandi sholat dhuhur, dan tidur siang. 
      Alarmku bunyi pas jam setengah tiga, tidak kurang tidak lebih, aku beranjak, ambil HP sms temen kampus yang tadi pagi janjian ngajakin ngerjain tugas kelompok. aku bersiap, ganti baju dan meluncur bersama oren (yang Remnya blong). sampai di kampus sudah ada nia yang menunggu di depan pos satpam sendirian, karena fuadi dan ahmad belum datang aku dan nia memutuskan sholat ashar dulu. selesai sholat ashar kita sudah di tunggu fuadi dan ahmad di depan pos satpam.
      kita beranjak meninggalkan kampus menuju sebuah kampung bernama papringan, aku masih dengan oren (yang remnya blong), seperti biasa lancaaar, lampu merah aku berhenti, hijau jalan begitu kan?, dan ketika hendak belok ke arah samping KFC semua kejadian itu bermula, kejadian yang membuatku gemetar hingga saat menulis coretan ini. aku belok tanpa mengerem sepeda, dari arah berlawanan ada mobil berjalan pelan yang hendak belok kiri ke arah jalan Adisucipto, dan Bruuuuuuuuuukkkk, entah apa yang sedang ku pikir, entah apa yang sedang ku lamunkan, aku juga tak ingat apa apa, sepedaku menabrak bagian depan mobil yang sedang berjalan pelan, sunggu kata niah sepedaku melakukan gerakan akrobatik yang mengagumkan, karena roda bagian depan menabrak, otomatis roda bagian belakang terangkat ke atas dan bruuuuuuuuuk aku lunglai, jatuh ke aspal. nia yang tepat di belakangku teriak "ariiii" entah apa yang kupikir aku langsung bangkit, aku tak merasakan sakit sedikitpun di tubuhku, hanya sedikit kaget saja, aku langsung berdiri sambil senyum tertawa (menertawakan diri sendiri yang ceroboh). orang-orang membentuk kerumunan, mengabarkan apakah aku baik-baik saja, aku baik aku baik-baik saja, sungguh. aku minta maaf kepada bapak-bapak setengah baya yang sudah beruban yang ternyata juga tertawa, mungkin karena aku tertawa kali yaa hehe. aku mengucap istighfar berkali-kali mengucap syukur kepada Allah, aku nggak papa, untung tadi kepalaku nggak nyungsep mbentur depan mobil itu, coba kalo sesuatu yang buruk terjadi pasti sudah beda lagi ceritanya. Terimakasih Ya Allah :).
     akhirnya aku bonceng nia sampai kost fuadi, duduk sebentar dan langsung ke TPA dekat kostannya. setelah berkenalan dan basa-basi dengan ustadzahnya acara di TPA papringan pun dimulai. dan ternyata hari itu sedang UTS, aku bergabung diminta oleh teman ustadzah yang ternyata juga mahasiswa semester dua untuk membantu memberi soal ujian untuk anak-anak. sepertinya kelas yang ku ajar kelas dasar, soalnya hanya menyuruh mereka bercerita tentang kisah nabi Adam dan nabi Muhammad, memilih salah satu, tapi namanya juga anak-anak lari kesana kemari, teriak, disuruh cerita diam, ditanya menggelengkan kepala, aduuuh, disini aku jadi bisa melihat betapa menjadi seorang guru itu tidak mudah, sungguh membutuhkan pemikiran ekstra, tenaga ekstra, suara ekstra dan ekstra-ekstra yang lainnya. aku suka melihat anak-anak, melihat mereka tertawa, berlari tanpa beban, nerteriak, tersenyum lepas, berjejer menyalami ustad/ah kalo mau pulang, pemandangan yang indah. aku sampai lupa dengan kejadian kecelakaanku tadi.
    setelah selesai, ada salah satu dari sntri yang milad, dan orang tuanya berbagi rezeki, aku dan teman2 sosiologi ikut kecipratan rezeki itu, Alhamdulillah, ada bubur kacang hijau semangkuk. setelah selesai acara dan ahmad mengutarakan niat kita berempat kepada ibu direktur, kita pamitan pulang, aku diantar nia hingga separuh jalan dengan menuntun sepeda di atas motor, karena merasa kesulitan aku memintanya berhenti dan meneruskan perjalanan sendiri. sampai di asrama noora, taqiya, upik, dan isna yang tadi aku sms kalo aku tabrakan langsung bertanya-tanya, aku menjawabnya dengan ngos-ngosan dan berkeringat, disertai tawa tentunya. usai itu sholat maghrib, dan berangkat rapat OSWAH devisi kebersihan, lalu menutup hari dengan makan telur orak-arik dan menulis, tak lupa sholat isya. masih dengan tangan yang gemetar.
SHUBHANALLAH...
Terimakasih YA ALLAH
Atas perlindungan yang tak terbatas untuk hari ini......

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan" (Q.S Ar-Rahman:16)

Dan aku pun tahu Allah menjagaku setiap waktu dan mengamati setiap gerak-gerikku
jika Allah berkehendak maka segala sesuatu bisa TERJADI
Hari yang penuh pelajaran
Thanks to Allah
Selamat pagi
:)

Sabtu, 03 Maret 2012

poem part 16

2 komentar

Samar cahaya menggantung pada retakan langit
Redup menelungkup
Maram seiring larutnya malam
Aku tak butuh sajak pelipur sunyi
Aku tak butuh senandung penghibur hati
AKU TAK BUTUH
Yang aku butuh....
Hanya selarik pelangi yang mungkin tak akan muncul di malam hari

Jumat, 02 Maret 2012

Aku mencintaimu karena Allah IBU

0 komentar

"Setiap kali mengalami kesulitan ibu selalu bilang  Kalau aku menangis dia menangis lebih banyak. Kalau aku kecewa hatinya akan hancur. Begitulah seorang ibu."
Review Drama Korea "MOM"
kata-kata itu terngiang mengiringi butiran bening yang mengalir bagitu saja membasahi pipi. Sepanjang memutar film ini hanya bayangan ibu yang tergambar, senyumnya, perhatiannya.

Film yang menceritakan tentang sebuah keluarga kecil miskin yang tinggal di pinggiran kota. ayah yang bekerja sebagai supir bus dan bersikap keras terhadap ibu membuat anak perempuan mereka yang bernama jisuk membencinya.

Suatu saat ketika ada acara di sekolah yang mengundang orang tua untuk datang jisuk berkata bahwa ibu tak perlu datang, tetapi ibunya datang karena ibunya tak mau jisuk dianggap sudah tak mempunyai orang tua. tetapi jisuk malah marah dan menyuruh ibunya pulang karena dia malu dengan pakaian yang dikenakan ibunya. sungguh aku tahu apa yang dirasa ibunya itu pastilah dangat sedih.

ketika dirumah jisuk memergoki ibunya dipukuli ayahnya, muncul kebencian yang mendalam terhadap ayahnya. dia lari menjauh dari rumah, dan tentu ibunyalah yang mengejar dan mencarinya. mendekatinya, dan menasehatinya, hingga terbesit mulai saa itu dia akan selalu menyayangi ibunya.

ketika lulus SMA jisuk mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Seoul. pada awalnya ayahnya tak mengizinkan putri satu-satunya itu pergi. tetapi karena tekad mrubah nasib dia berangkat. tentu dengan berat hati ibu melepasnya.

singkat cerita, ibu seringkali mengunjungi dengan membawakan makanan kesukaan anaknya itu. sungguh aku melihat bahwa kasih ibu itu tulusssss tak bertepi. ketika anaknya dilamar seorang pria tetapi dari pihak keluarga pria tidak menyetujuinya karena keluarga jisuk miskin. ibunya marah dan memaki keluarga calon suaminya. tetapi demi kebahagiaan anaknya ibunya rela memohon-mohon meminta maaf kepada keluarga si pria, daan meminta agar keluarganya menyetujuinya.

setelah menikah, selang beberapa waktu ayah jisuk meninggal, biar bagaimanapun, sejahat apapun, dia tetap ayahnya. dan tentu dia merasa kehilangan, terutama ibunya. setelah beberapa waktu berlalu dia punya anak, ibunya masih tetap memanjakannya, sering datang ke rumah.

beberapa waktu kemudian dia pulang kerumah dengan kesedihan, tentu ibunya tak mengetahui hal tersebut. ibunya sungguh sangat bahagia ketika jisuk mengunjunginya. dia tak tahu bahwa sebenarnya jisuk sakit parah, dia sakit kangker pankreas stadium akhir. yang jisuk ingin dia hanya mau berada di dekat ibunya itu saja.dia ingin menghabiskan waktu dengan ibunya. ibunya mulai merasa ada sesuatu yang ganjal ketika melihat putrinya bertambah kurus. ketika handphone jisuk tergletak di meja ada telfon dari suaminya maka ibunya yang menjawabnya. tanpa sengaja suaminya berkata mengapa telefonnya selama ini nggak pernah diangkat? dan ibunya curiga ada apa ini? lalu pada akhirnya suami jisuk mengatakan bahwa jisuk sedang sakit parah. ibunya tertegun tak mampu berkata apa-apa dan menetes butiran kasih sayang itu.

singkat cerita, jisuk akhirnya meninggal dunia. dan yang paling terpukul tentu ibu yang selama ini sangat menyayanginya tanpa sarat. tulus, tak pamrih, dan indah...

pada awal cerita aku memang hanya meneteskan beberapa butir saja dan menyekanya dengan lembaran tissue kecil. tetapi ketika sudah sampai tengah hingga akhir cerita, aku tak sanggup lagi membendung tangisku, yang terbayang di kepala hanya wajah ibu, ibu, dan ibu. aku inget ibuku, ibu yang selama ini tulus memberikan cintanya untukku. aku terisak (bahasa jawanya kamisesegen) hingga aku tak mampu bicara lagi karena keseringan senggukan.

usai film itu aku langsung lari ke kamar dan menekan tombol telepon genggamku, kucari nomor ibu dan ku hubungi. ternyata nomor ibuku tak aktif. air mata dan isakku semakin menjadi. aku mengirim pesan singkat kepada mbakku, lalu akupun di telfon. sungguh untuk bicara saja aku sudah sangat kesulitan.

pertama kudengar suaranya, lembut...
aku terisak, beliau bertanya kamu kenapa kok nangis
aku bilang aku kangen, aku masih saja terisak dan itu manyulitkanku. beliau menjawabnya dengan menenangkanku, besok kalo mbakmu sudah lahiran baru kamu pulang, kalo sekarang ditahan dulu...
huuaaaaaa bukan itu (batinku), rasa rindu ini berbeda, aku merasa rindu ini menusuk, rindu kasihsayangmu
beliau terus menenangkanku, aku masih saja terisak... aku ingin mengatakan bahwa aku sayang dia, isak masih mengalahkanku, sulit sekali... aku menenangkan diri, menarik nafas sejenak.
kembali berusaha bicara dengan terbata-bata "ari kangen kalih ma'e, ari nyuwun ngapunten kalih ma'e, ari sayang kalih ma'e, ari nyuwun ngapunten...." aku kembali terisak sulit bicaraku terbata-bata. beliau menjawab dengan menenangkanku. sungguh aku lega, aku mencintaimu karena Allah ibu sungguh karena Allah. beliau malah berkata "jangan telfon bapak yaa" aku bingung kenapa?? katanya "nanti bapakmu malah khawatir kalo menerima telefon ari nangis" aku hanya bilang "nggih".

betapa mulia hatimu bu, kau memberi kedamaian pada hati yang rapuh, tak kan kau biarkan sekeping hati orang yang kau sayang tersakiti, bahkan oleh kekhawatiran yang tak berarti. aku menyayangimu apa adanya, aku mencintaimu atas kesederhanaanmu, keluguanmu, kepolosanmu. ibu yang berjuang, bekerja keras demi putra putrinya. ibu yang penuh kasih sayang. ibu yang mengajarkan banyak hal. ibu yang selalu mendengar ceritaku meskipun lelah menggantung di wajahnya. terimakasih ibu.

lihat senyum itu, sederhana... tapi mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa ketika aku tersungkur dalam kesedihan
kau yang selalu kurindu, kau yang selalu kuingat...
aku akan datang padamu dengan berjuta bahagia nanti
secepatnya...
tunggu aku ibu... sambut aku dengan pelukan hangatmu, dengan kecupan lembutmu, dengan senyum itu
sungguh butiran in tak ada hentinya ketika jariku ini berulang mengeja namamu, aku menyayangimu karena Allah ibu :')

ibu, aku tahu aku sering membuatmu kecewa.. tapi aku juga seringkali pura-pura tak tahu. maafkan aku.. sering aku berkata "ah" ketika kau memintaku melakukan sesuatu...
maafkan aku

Ya Allah, aku merindukan sosok lembut itu, berikanlah kepadanya kesehatan, kekuatan, dan katabahan dalam menjalani hidup ini
mudahkanlah hidupnya, panjangkan umurnya, dan berilah dia kebahagiaan dunia dan akhirat. dia rela berkorban begitu banyak. izinkan aku membalas cintanya yang selama ini telah ia berikan padaku, sekali saja... aku ingin melihatnya tersenyum bahagia ketika melihat anaknya ini suatu saat nanti. 
Ya Allah, berikanlah kedamaian di hatinya, berikanlah ia kekuatan agar ia bisa memperbanyak ibadak kepada-Mu, agar ia senantiasa dekat dengan-Mu.
                                                                                                                                                                     Dia yang selalu terjaga dalam sepertiga malam-Mu, mamanjatkan doa untuk putra-putrinya, ia yang seringkali meneteska air mata bening, ia yang seringkali berbohong, berbohong kalau dia baik-baik saja.
Jaga ibuku Ya Allah, sungguh aku mencintainya karena-Mu.

Ibu aku masih sangat membutuhkanmu, aku ingin ibu, disini, di sisi jiwaku.
Terimakasih ibu :')


bagi yang belum menemukan cara bagaimana menerima dan menyayangi ibu, WAJIB nonton film ini. lihatlah kesederhanaan ibu yang menjadikannya istimewa. nice movie :)
 

Alamanda Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template