aku tertunduk malu ketika kau memaksaku untuk merasakan getaran ini, getaran yang tak biasa mungkin....
akhi, aku takut akan rasa yang tak wajar ini, aku risau akan rasa yang belum berhak kurasa, tetapi ini nyata, ini real, dan terjadi. aku merasa damai ketika aku melihat siluet santunmu, aku merasa melihat sosok pemimpin yang baik, pemipin yang mampu membimbingku...
mungkin benar, aku masih terlalu cepat untuk merasakan hal ini, ini terlalu tergesa-gesa.. tapi ini nyata.
itulah yang membuatku takut ketika semua ini hadir....
akhi aku tahu kau sangat taat pada Rabb-mu, aku tahu kau takut akan siksa Rabb-mu, dan aku tahu kau adalah ikhwan yang sangat baik, kau selalu menjaga pandanganmu terhadapku, merendahkan suaramu, dan selalu menghormati aku sebagai seorang akhwat...
tetapi tahukah kamu? rasa ini menyiksa, ketika aku harus menyerahkan semua pada Rabb, ketika aku harus melepaskan semuanya... aku masih berorientasi pada hatiku, bukan akalku, aku masih bergantung pada perasaanku... aku sangat menghargai ketegasanmu untuk menjaga jarak denganku, bahkan aku sangat berterimakasih ketika secara tidak langsung kamu mengajariku bagaimana cara berinteraksi antar lawan jenis yang benar...
tolong akhi, aku mengagumimu sebagai mahluk yang taat akan Rabb-mu
akhi, aku tahu tidak hanya aku yang merasa seperti ini ketika melihat sosok sepertimu
bahkan mungkin setiap akhwat yang melihatmu, sekilas dia merasakan hal yang sama sepertiku
atau bahkan lebih...
kau tahu akhi, ketawadhu'anmu, kesederhanaanmu, dan kewibawaanmulah yang membuat semua seperti ini...
kadang memang terasa sakit, tapi biarlah...
izinkan aku menjaga rasa suci ini hingga akhir nanti
jika tak kutemui jawab akan rasa ini kini
biarlah Allah yang akan menjawabnya nanti
jika tak kutemui titik temu akan rasa ini
biarlah Allah yang akan mempertemukannya
dan jika tak bisa ku sampaikan akan rasaku ini
maka....
biarlah Allah yang akan menyampaikannya nanti...
aku bukan orang yang baik...
insyaAllah kamu akan menemui seorang akhwat yang jauh lebih baik
yang sepadan denganmu...
meski bukan diriku.
risau ini hadir dari resah yang tak kunjung menepi, semuanya berkmpul dan memuncak, aku hanya bisa memohon pada Rabb, jika memang rasa ini jistru membawa kebrukan dalam hidupku maka hilangkanlah, jangan berikan rasa yang akan melupakanku pada cinta yang hakiki. yaitu cinta untuk-Mu.
wahai akhi, kau tahu bahwa ketika kau memberi setitik simpati semua terasa berbeda, bahkan laba-laba yang menggantung dengan jaring putihnya pun menjadi istimewa, mereka mampu berubah menjadi rangkaian bunga... aku mohon akhi jangan berikan setitik itu, jangan.... aku takut aku akan kecewa, jangan berikan kepadaku harapan kosong, kami sangat mengerti bahwa maksudmu bukan kesitu
kau mempunyai maksud datar yang biasa saja, bukankah iya??
tetapi aku terlalu tergesa-gesa mengartikan semua itu perhatian lebih darimu...
maafkan aku merusak rasa suci ini...
maafkan aku yang terlalu percaya diri
terimakasih untuk semuanya...
-end-
NB: tulisan ini hanya cekeran ayam yang membuatku terus belajar tentang warna warni hidup di dunia ini, dan ini merupakan isi hati sebagian besar seorang akhwat....
man jadda wajada :)
-allamanda-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
heyyy.. blogwalking..
BalasHapussalam keal yaa..
nice blog :)
hai haii... salam kenal juga
BalasHapusterimakasih, punyamu lebih bagus :)