Sabtu, 21 Januari 2012

HUJAN

            Hujan, langit masih menyisakan titik-titik kecil pada tanah,   mengusik sudut sunyi di ujung teras kelabu, aku terpaku melihat kristal kecil bagai kapas berjatuhan, indah…
            Hal yang membuatku menyukai titik mungil itu adalah aku bisa merasakan aroma bayu yang berbeda, aroma kedamaian, aroma ketenangan. Aku bisa mendengar suara lembut yang teduh, aku bisa merasakan jatuhnya daun bambu di dekat lampu di tepi jalan.
            Menunggu, sesuatu yang indah di tengah hujan, mengapa hujan begitu sitmewa dalam benakku, karena hujanlah yang mengantarku ke tempat ini, tempat damai yang sangat mengagumkan. Anganku melayang besama dedaunan yang limbung tertiup bayu, tertuju pada dinding dimensi waktu yang berputar perlahan. Terdengar langkah terseok dari sampingku yang membuatku memalingkan muka, aku tersenyum miris melihat mata sendu itu, seolah ingin berkata bahwa ada selaksa kesedihan yang tergantung.
            Teringat lima tahun yang lalu ketika masih tersimpan keceeriaan ditempat ini, masih membuncah tawa sederhana, dan masih dikukgkung kedamaian. Tapi sekarang tak lagi, semuanya berubah dalam sekejap, tawa itu lenyap, mata teduh itu redup, dan bayangan hitam muncul.
            “kak, besok kita harus segera membawa anak-anak keluar dari sini” katanya lemas.
            Aku hanya diam, mataku beralih pada rintik yang jatuh pada dedaunan, aku tak tahu harus menjawab apa lagi, sungguh aku takkan tega jika melihat raut tak berdosa itu meninggalkan tempat ini, tempat yang lima tahun yang lalu kita perjuangkan bersama-sama. Kemana lagi aku harus membawa anak-anak ini, walaupun hanya 25 anak tapi ini terlalu berat, aku sudah berusaha menghubungi bunda nina tapi dia juga tidak bisa membantu banyak.
            “kita semua akan tetap di sini ki, kakak akan memperjuangan tempat tinggal kita”
            “bagaimana caranya?” tanyanya
            Aku menatapnya dalam dan menepuk pundak datarnya, kupaksakan bibirku tersenyum getir, apapun yang terjadi aku harus mempertahankan tempat ini, tempat yang menjadi penyembuh luka dalamku, tempat dimana aku banyak belajar, tempat yang indah…
***

0 komentar:

Posting Komentar

 

Alamanda Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template