Bismillah, semangat pagi :)
Malam ini kamis 12 juli 2012, waktu sudah menunjuk pada waktu yang cukup larut 20:23. jemari ini menginginkan menorehkan sedikit cerita, sedikit saja... tentangku, tentang perjalananku..
Tinggal di sebuah pesantren memang sudah menjadi keinginanku sejak aku SMA, salah satu keinginan yang bersarang dalam benak kuliah sebari nyantri untuk penjagaan diri, itu tujuan awalku, tapi ternyata lebih dari itu yang kudapat..
setahun sudah aku merapatkan diri pada pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta, aku memang tak pernah membuat tulisan atau sekedar menulis tentang hal ini, tapi entahlah, tiba-tiba saja aku menginginkannya ..
semua berawal dari keinginanku sendiri, tanpa paksaan, meskipun awalnya aku ragu apa aku mampu itu yang terbesit di kepalaku. keluargaku? tentu mereka merestui 100% niatanku ini, dan benar saja sebuah niatan kebaikan pasti selalu diberi jalan yang mudah oleh Allah SWT.
Siang itu, aku hendak chek kesehatan di poliklinik kampus, sampai di depan poli dengan enggan (karena masih terbayang-bayang keinginan untuk kuliah di kampus lain hehe) aku memasuki ruangan utama bercat putih itu, aku mengisi formulir pendaftaran dengan lancar ditemani mas aris. dan dari sini semua berawal..
Ada seorang gadis cantik berpakaian rapi duduk di sebelahku sembari mengisi formulir, aku berniat untuk sekedar menyapa dan berkenalan (maklum mahasiswa baru coy). dan akupun bertanya padanya. sebagai mahasiswa baru yang lagi cari kost tentu aku bertanya dia kost di mana, dan ternyata dia di pesantren Wahid Hasyim. waah aku sedikit kaget, ternyata ada sumber informasi dari pesantren yang sudah kucari-cari sebelum aku menjadi maasiswa, tanpa banyak basa-basi aku bertanya padanya (vika) macam2, dan akhirnya aku berniat untuk survey dan langsung mendaftar.
singkat waktu aku meluncur ke pusat pesantren jang berada di Jl. Wahid Hasyim No.03 Gaten, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. aku mengisi formulir dengan lamcar dan lebih banyak diam, masku yang banyak tanya kepada mas-mas (mas Ayi) pengurus penerimaan santri baru. dan dia bilang kalau puasaan aku harus sudah di pesantern ini. aku sebenarnya ga mau, tapi katanya kalo bisa ya harus sudah di sini, mas ari bernegosiasi dengan mas ayi, tapi pada akhirnya mas aris membujukku untuk mau (hah ! yaudah).
Ramadhan di rantau, aku kembali ke jogja untuk memulai hidup baru, aku ditempatkan di asrama halimah yang merupakan asrama Tahfidzul Qur'an, shubhanallah setiap saat hanya mendengar orang membaca Al-Qur'an, di teras, di tangga, sampai di jemuran semua menghafal Qur'an. satu kamar berukuran 2,5x7 meter berisi 7 orang mbak mamas, mbak asfi, mbak harum, iin, dek dila, dek cistra, dan aku sebagai anak baru. pertama aku bertemu mereka hmm baik dan ramah. aku masih perlu beradaptasi dengan semua ini, seminggu berselang, aku mulai merasa nggak betah dengan suasana ini, aku pengen pulang dan kusampaikan niatanku kepada mbak tari dan mbak imas, lalu mbak tari mengajaku ngobrol, dan ajaib sepertinya kata-katanya menyihirku agar tetap di sini, dan akhirnya aku tetap tinggal.
lamaa, terasa begitu lama memang. tetapi satu persatu dari keajaiban itu datang, aku mulai merasa nyaman dengan keadaan ini, walopun sebenernya sering nangis kalo lagi di kamar mandi hehe. aku mulai merasaka banyak kebaikan di sekitarku, merasakan kebersamaan yang ah bahkan aku tak bisa menggambarkannya, karena aku tak pernah menemukannya di tempat lain.
setelah pulang karena hampir lebaran tahun 2011 lalu, aku balik ke pesantren dengan sedikit kemantapan. berat memang, tapi aku harus menjalaninya lagian sudah waktunya aku masuk kuliah juga. aku balik dan kembali transit di asrama halimah karena asrama yang nantinya ku tempati belum siap pakai. di halimah banyak sekali santri yang transit, ada juga yang dari wonosobo hwaaaaaa akhirnya .^^.
mereka kebanyakan yang nantinya bakal seasrama denganku, dan dari situlah semua kisah Abdul Hadi Centre dimulai. ketika aku mengenal mb hastin dengan kepolosannya, leli, ifada, linda, mb atin, nita, maliha, asih, kiki, ica, tia, riva dll...
To be continued..
0 komentar:
Posting Komentar