Kamis, 14 Maret 2013

Rinduku Terbayar


Di sepertiga malam-Mu, ku lantunkan bait-bait doa yang tak terkira. Aku ingin seperti ini, bersimpuh, bercerita kepada-Mu setiap apa yang terjadi padaku. Aku ingin, bersimpuh penuh penghambaan setiap sepertiga malam-Mu.
maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?” sungguh menusuk, aku terlalu kufur sejauh ini, aku belum jua mengerti bagaimana aku bersyukur pada setiap titik nikmat yang Engkau berikan.
Jiwa ini adalah sebuah penghambaan, tergeletak, bersimpuh memohon belas kasihan dari-Mu. Sungguh harap itu tertancap dalam, ketika aku mengingat orang-orang yang selalu berjuang untukku.
Ibuku, aku tak tahu harus melukiskan dengan warna seperti apa lagi tentangnya, tentangnya yang selalu terjaga di sepertiga malam-Mu, untuk mendoakan keluarganya dan anak-anaknya, dia yang di sepertiga malam-Mu sudah terjaga dan bersahabat dengan dinginnya air dan panasnya api. Aku sungguh takkan pernah tega jika melihatnya menitikkah satu butir saja air dari pelupuk matanya.
Aku akan menemanimu disetiap sepertiga alam, ibu. Doakan aku bisa terus istiqomah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Alamanda Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template